Pemberian imunisasi vaksin polio suntik sangat penting untuk anak karena dapat menghindari kemungkinan terkena penyakit menular polio
 |
| imunisasi vaksin polio |
Penyakit poliomyelitis atau yang biasa kita kenal sebagai polio merupakan sebuah penyakit yang tergolong dalam kategori penyakit menular. Apabila dilihat secara historis, penyakit ini meninggalkan rekam jejak yang kelam bagi sejarah dunia. Maka dari itu ilmuwan menciptakan adanya imunisasi vaksin polio yang dapat mencegah dan juga menyembuhkan penyakit polio.
Terdapat dua jenis vaksin polio yang dapat diberikan kepada anak balita, yaitu Inactivated Polio Vaccine (IPV) yang merupakan virus polio yang sudah dimatikan dan kemudian dimasukkan ke dalam tubuh balita dengan cara disuntik. Sedangkan yang kedua adalah Oral Polio Vaccine (OPV) yang merupakan jenis virus polio yang sudah dilemahkan dan dimasukkan ke dalam tubuh balita dalam bentuk obat tetes yang akan dimasukkan melalui mulut.
Vaksin jenis OPV atau vaksin tetes diberikan kepada seorang anak sebelum berusia 6 bulan. Maka saat pertama kali diberikan yaitu saat bayi baru lahir, kemudian saat berumur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan. Sedangkan vaksin dalam bentuk suntikan yang harus diberikan kepada anak yaitu pada usia 2 bulan, kemudian pada usia 3-4 tahun sebagai booster untuk tubuh pada masa preschool dan juga pada umur 13-18 tahun sebagai booster pada usia remaja.
Selain itu, bentuk imunisasi/vaksin polio yang berbeda tentu memiliki harga yang berbeda pula. Umumnya OPV lebih murah daripada vaksin jenis IPV. Hal ini dikarenakan vaksin jenis OPV ini sudah sangat umum digunakan di masyarakat, sedangkan vaksin IPV merupakan inovasi terbaru dari vaksin jenis OPV yang mematikan virus polio di dalamnya sehingga membuat harganya menjadi lebih mahal.
Perlu kamu ketahui bahwa vaksin jenis OPV ini merupakan obat tetes yang akan dimasukkan melalui mulut sehingga akan langsung masuk ke dalam saluran pencernaan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh pada anak sehingga akan membentuk sebuah antibodi untuk melawan penyakit.
Sedangkan imunisasi vaksin polio jenis IPV yang merupakan vaksin yang diberikan dengan cara disuntikkan kepada anak akan langsung membentuk kekebalan atau antibodi di dalam darah sehingga dengan cara seperti ini vaksin polio akan bekerja dengan cara melindungi otak dan saraf tulang belakang dari virus polio agar tidak terkena kelumpuhan.
Namun sebelum memberikan imunisasi/vaksin polio pada anak, akan lebih baik jika orang tua memperhatikan keadaan anak terlebih dahulu. Seperti misalnya, perhatikan reaksi pada tubuh anak ketika diberikan vaksin polio. Apakah anak Anda mengalami reaksi alergi yang sangat parah ketika diberikan imunisasi polio jenis IPV? Jika iya, maka anak tidak dianjurkan lagi untuk diberikan vaksin polio jenis IPV dan diberikan vaksin polio jenis OPV.
Kemudian, perhatikan keadaan kesehatan anak Anda. Jika anak dalam keadaan sakit parah maka akan lebih baik jika pemberian imunisasi vaksin polio ditunda terlebih dahulu, tapi anak tetap boleh diberikan vaksin jika mengalami sakit ringan seperti batuk atau pilek tanpa disertai demam.
COMMENTS